Perjuangan Andi Iwan Aras Demi Kereta Api Sulsel, Rela Jalan Kaki 2 Km Bareng Menhub Budi Karya Susuri Progres Rel

 

Anggota DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras bersmaa Menhub Budi Karya Sumadi jalan kaki 2 km susuri progres kereta api Sulsel (21/1/2023). SUARAPAREPARE.COM/Istimewa

MAROS - Perjuangan Legislator Sulawesi Selatan, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) rela jalan kaki sejauh 2 km demi kereta api Sulsel.

Diketahui, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, turun meninjau langsung program pembangunan Kereta Api Sulsel Sabtu, 21 Januari 2023.

Budi Karya Sumadi dan Andi Iwan Aras berjalan kaki menyusuri pembangunan rel sejauh 2 kilometer dari Stasiun Mandai ke Stasiun Maros.

Dari stasiun Maros, rombongan melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Garongkong Barru dengan menggunakan kereta api.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, turun meninjau langsung program pembangunan Kereta Api Sulsel Sabtu (21/1/2023).

Budi Karya Sumadi dan Andi Iwan Aras berjalan kaki menyusuri pembangunan rel sejauh 2 kilometer dari Stasiun Mandai ke Stasiun Maros.

Dari stasiun Maros, rombongan melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Garongkong Barru dengan menggunakan kereta api.

Komisi V DPR RI meminta peran aktif pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota untuk bersama-sama dalam mengatasi hal tersebut.

Politisi berlatar pengusaha itu ikut bersama-sana Budi Karya Sumadi berjalan kaki sejauh 2 kilometer.

"Kita berharap pembangunan rel kereta api ini bisa segera rampung untuk kemudahan transportasi warga Sulsel baik penumpang maupun logistik," kata Andi Iwan Aras.

Proyek Kereta Api Sulsel itu diproyeksikan menjadi Kereta Api Trans Sulawesi. Bukan hanya dari Kota Makassar ke Parepare tetapi juga lintas provinsi.

Andi Iwan mengatakan, proyek Kereta Api Sulsel ini diharapkan menumbuhkan perekonomian warga ke depan.

Kereta Api Sulsel ini diproyeksikan jadi transportasi logistik. Ia mencontohkan beberapa daerah adalah penghasil semen dan pendistribusian batu bara.

Dengan kehadiran kereta api maka barang dapat dengan mudah diangkut dan menambah nilai jual.

Kedua, kereta Api Sulsel ini juga akan mengangkut penumpang dari Kota Parepare ke Kota Makassar.

"Sebagai wakil rakyat Sulsel, kita tentu akan terus mengawal proyek strategis nasional ini, termasuk penganggaran di DPR RI. Semata-mata untuk warga Sulsel," katanya.

Sementara itu, Budi Karya Sumadi mendorong percepatan penyelesaian jalur kereta api Maros-Mandai, yang merupakan bagian dari pembangunan proyek strategis nasional KA Makassar–Parepare.

Budi mengatakan, saat ini pengerjaan jalur KA Maros-Mandai tengah dilakukan dan masih ada kendala di beberapa titik terkait pembebasan lahan.

“Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Komisi V DPR RI, dan Forkopimda untuk bersama-sama menyelesaikan kendala ini. Alhamdulilah semua pihak menyatakan mendukung percepatan penyelesaian, agar bisa kami lanjutkan pengerjaan konstruksinya,” kata Budi saat meninjau progres proyek pembangunan KA Makassar-Parepare.

Saat ini, jalur kereta yang sudah dioperasikan yaitu mulai dari Stasiun Garongkong-Stasiun Maros sepanjang 80 km.

Jika jalur Maros-Mandai sepanjang 4 km telah diselesaikan, maka total panjang jalur yang dapat dioperasikan menjadi 84 km, mulai dari Stasiun Garongkong sampai dengan Stasiun Mandai.

Sebelumnya pada Desember 2022, telah dilakukan uji coba pengoperasian layanan kereta api secara terbatas Stasiun Garongkong-Maros.

Selama diujicobakan secara gratis, minat masyarakat untuk menjajal kereta api ini cukup tinggi. Tercatat, pada 25 Desember 2022 lalu, ada sebanyak 333 penumpang dalam satu hari.

Sejumlah objek wisata yang ada di sepanjang jalur ini menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk menaiki kereta.

Adapun beberapa objek wisata yang dilewati yakni: Wisata Alam Anjungan Sumpang Binangae dan Wisata Alam Pantai Ujung Batu dekat Stasiun Barru, Wisata Alam Pantai Laguna dan Wisata Alam Lappa Laona dekat Stasiun Tanete Rilau, Wisata Alam Sorongan dekat Stasiun Mandalle.

Wisata Alam Telaga Biru Segeri dekat Stasiun Ma’rang, Wisata Alam Hutan Mangrove Dewi Biringkassi dekat Stasiun Labakkang, Tonasa Park, Danau Hijau Balocci, serta Taman Purbakala Sumpang Bita dekat Stasiun Pangkajene, Kampoeng Karst Rammang-Rammang, Taman Arkeologi Leang Leang, serta Danau Toakala dekat Stasiun Rammang-Rammang, Pantai Tak Berombak, Wisata Alam Mangambang, serta Air Terjun Bantimurung dekat Stasiun Maros.

Saat ini, pelayanan kereta api dari Stasiun Garongkong-Maros telah beroperasi penuh setiap hari, dengan melewati 9 stasiun.

Setelah penyempurnaan serta pemadatan struktur tanah, kecepatan kereta pun semakin bertambah dari sebelumnya 60 km/jam, kini mampu mencapai 110 km/jam.

Dengan kecepatan yang lebih tinggi, waktu tempuh perjalanan dari Garongkong-Maros menjadi lebih cepat dari awalnya 86 menit menjadi 68 menit.

(***)


Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi SUARAPAREPARE.COM menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuaraparepare@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027