JAKARTA – Pimpinan Pusat Perempuan Indonesia Raya (PP PIRA) mengadakan acara peringatan Nuzulul Qur’an dengan tema “Nuzulul Quran dan Implikasinya pada Kehidupan Masa Kini.
Acara tersebut juga dirangkaikan dengan buka puasa bersama di kediaman Wakil Ketua Umum PP PIRA Edriana Noerdin, S.H. M.A, JAKARTA, 10 April 2023.
Dalam keterangannya kepada media, menyebutkan bahwa acara rutin tahunan ini dihadiri oleh sekitar 50 orang yang terdiri dari Anggota Dewan DPR RI, Dewan Pembina, Waketum dan anggota PP PIRA dan PD PIRA DKI, Ketua PD PIRA Sumatera Barat dan Ketua PD PIRA Kalimantan Barat.
Tausiah dan ceramah dibawakan oleh Ustadzah Dr. Maria Ulfah Anshor, M.SI berkisar seputar turunnya kitab suci Al Qur’an dan fungsinya sebagai pegangan hidup.
“Malam Lailatul Qadar, implikasi di kehidupan masa kini dan kaitannya dengan PIRA sebagai wadah perempuan dalam politik,” ungkapnya
Dia menjelaskan sebelum agama Islam diturunkan, perempuan memiliki martabat yang rendah dan hanya menjadi objek seksual. Sejak zaman nabi Muhammad SAW, pemimpin perempuan tidak dilarang.
“Isteri nabi Siti Khadijah adalah seorang pemimpin sebuah perusahaan besar yang berhasil mencapai kesuksesan. Siti Aisyah, juga salah seorang isteri nabi, pernah menjadi panglima peran unta. Ini artinya sejak zaman nabi Muhammad SAW, pemimpin perempuan tidak dilarang, asalkan dia memiliki kemampuan dan kemauan,” jelasnya.
Ustadzah Dr. Maria Ulfah Anshor, M.SI menutup ceramah dengan mengingatkan kita akan prinsip penciptaan manusia dengan 3 tujuan hidup, yaitu, Beribadah kepada Allah, Menjadi khalifah di muka bumi dan Menjadi rahmat bagi semesta
Kemudian Waketum PP PIRA Ibu Edriana Noerdin, S.H. M.A. menuturkan di sela kata sambutannya bahwa perempuan adalah pemilih yang setia dan militan sehingga Partai GERINDRA harus menggarap perempuan dengan baik.
Hal ini harus tertuang dalam strategi kampanye dan terukur sesuai dengan target usia pemilih. Begitu juga dengan caleg perempuan harus mendapatkan perhatian
Selanjutnya Ketua Umum PP PIRA dr. Sumarjati Arjoso, S.K.M, menyambut baik inisiatif dari Edriana untuk mengadakan acara di rumah kediamannya sehingga suasana bisa lebih akrab dan santai.
“Beliau juga berbagi cerita menarik seputar pengalaman berhaji dan sarannya untuk terus membaca Al Qur’an, yaitu dengan teori “one day one juz,” paparnya.