DokterSehat.Com – Tidak bisa dimungkiri lagi kalau pernikahan dilakukan oleh pasangan karena mereka tertarik secara fisik dan emosional. Pasangan memutuskan untuk menikah karena mereka merasa sayang dan memiliki ketertarikan secara seksual. Ditampik atau tidak, dua hal ini adalah pemicu utama sebelum alasan lain datang.
Setelah pasangan memutuskan untuk menikah, kehidupan akan mulai berubah perlahan-lahan. Tidak hanya dalam hal seks saja, komunikasi juga akan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Menghadapi kehidupan yang berubah ini, wanita disarankan untuk tidak terlalu menuruti perasaannya saja. Mereka harus memikirkan banyak kemungkinan agar kesalahan di bawah ini tidak terjadi.
Merasa tidak memiliki suara di dalam hubungan
Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh wanita dalam hubungannya adalah merasa tidak memiliki suara. Karena merasa tidak memiliki kuasa inilah, mereka cenderung diam dan menerima apa saja yang dilakukan suami entah dalam hal biasa atau seks. Wanita merasa sudah cukup dipuaskan dengan ditemani dan dinikahi.
Wanita juga memiliki hak untuk mengungkapkan apa yang diinginkan. Pria dan wanita harus menjalin kolaborasi dalam banyak hal. Kalau wanita hanya menerima saja, kemungkinan muncul masalah akan besar. Oleh karena itu, coba untuk memperbaiki komunikasi. Wanita harus memiliki andal dalam hubungan.
Seks bukan prioritas utama
Tahun pertama pernikahan akan diisi dengan banyak kemesraan dan juga seks oleh pasangan. Sayangnya, begitu pasangan memiliki keturunan, hal itu akan berubah dengan sendirinya. Seks akan mulai dianggap tidak penting lagi dan dilakukan sekadarnya saja untuk memenuhi rutinitas.
Setelah memiliki anak sekali pun, seks tetaplah sesuatu yang penting bagi pasangan. Seks bukan hanya memuaskan libido pasangan saja. Dengan melakukan seks, kedekatan suami dan istri juga akan meningkat dengan sendirinya. Jadi, wanita tetap disarankan melakukan seks dengan pasangan apa pun kondisinya.
Tidak bisa berbicara dengan nada yang benar
Wanita memiliki kebiasaan untuk mengungkapkan semua emosinya secara langsung. Terkadang mereka merasa biasa, tapi dari nada suaranya seperti terlihat marah dan juga kesal. Kondisi ini bisa memperburuk keadaan dan memicu terjadi pertengkaran kalau dua belah pihak memiliki sifat yang keras.
Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengucapkan kata-kata dengan baik. Kalau memang marah, lebih baik diungkap secara langsung daripada diam dan nada suara berubah setiap berkomunikasi.
Saling mendukung pasangan tidak dilakukan lagi
Karena sama-sama sibuk, wanita cenderung tidak acuh dengan kondisi suami. Asal pulang dengan selama, berarti tidak terjadi apa-apa. Pandangan ini sebenarnya salah karena pria memiliki tekanan yang lebih besar di tempat kerja dan cenderung tidak mau mengungkapkannya.
Ajaklah pasangan untuk berbicara jika terlihat murung. Pancing pembicaraan yang baik agar pasangan mau menceritakan banyak hal. Dukung pasangan kalau dia merasa jatuh dan tidak semangat.
Kesibukan dijadikan alasan untuk tidak berkomunikasi
Kesalahan terakhir yang sering dilakukan oleh wanita saat menjalin hubungan jangka panjang adalah selalu memiliki alasan untuk lelah. Karena terlalu sibuk dengan pekerjaan yang dimiliki di kantor, wanita lebih memilih untuk tidak mengobrol dengan suami dan cenderung langsung tidur begitu sampai rumah.
Sebenarnya kesibukan bukanlah alasan untuk tidak menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan. Begitu sampai di rumah, segera lakukan komunikasi dengan pasangan dengan obrolan ringan. Selanjutnya saat akhir pekan barulah perbanyak obrolan agar suami merasa dekat lagi dengan Anda dan percekcokan bisa dihindari.
Inilah beberapa kesalahan wanita yang sering dilakukan pada hubungan pernikahan. Semoga Anda tidak melakukannya, ya!
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.