DokterSehat.Com – Tingkat kesadaran merupakan ukuran kesadaran dan juga respon seseorang terhadap rangsangan lingkungan. Dalam pemeriksaan tingkat kesadaran, dikenal istilah GCS atau Glaslow Coma Scale. GCS adalah skala neurologi yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran.
Sebelumnya nilai gcs digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pada pasien yang mengalami cedera kepala saja, namun saat ini digunakan juga ketika tenaga medis memberikan pertolongan medis darurat terhadap pasien. Terdapat objek yang akan diperiksa untuk menentukan nilai GCS yatu mata, respon verbal, dan gerakan tubuh. Ketahui selengkapnya tentang tingkat kesadaran dan GCS melalui penjelasan di bawah ini!
Tingkat Kesadaran
Anda tentunya pernah mendengar istilah koma, pada kondisi ini tingkat kesadaran seseorang berapa di titik paling rendah. Namun tingkat kesadaran tidak hanya dibagi menjadi dua antara sadar dan koma saja namun dibagi lagi menjadi beberapa tingkatan. Berikut adalah tujuh tingkat kesadaran dan nilai GCS yang mewakilinya.
- Kompos mentis, merupakan kondisi sadar sepenuhnya. Pada kondisi ini, respon pasien terhadap diri sendiri dan lingkungan sangat baik. Pasien juga dapa menjawab pertanyaan penanya dengan baik. Nilai GCS untuk kompos mentis adalah 15-14.
- Apastis, merupakan kondisi di mana seseorang tidak peduli atau merasa segan terhadap lingkungan sekitarnya. Nilai GCS untuk apatis adalah 13-12.
- Delirium, merupakan kondisi menurunnya tingkat kesadaran yang disertai dengan kekacauan motorik. Pada kondisi ini pasien mengalami gangguan siklus tidur, merasa gelisah, mengalami disorientasi, merasa kacau, hingga meronta-ronta. Nilai GCS adalah 11-10.
- Somnolen, merupakan kondisi mengantuk yang cukup dalam namun masih bisa dibangunkan dengan menggunakan rangsangan. Ketika rangsangan tersebut berhenti, maka pasien akan langsung tertidur kembali. Nilai GCS untuk somnolen adalah 9-7.
- Sopor, merupakan kondisi mengantuk yang lebih dalam dan hanya dapat dibangunkan melalui rangsangan yang kuat seperti rangsangan nyeri. Meskipun begitu pasien tidak dapat bangun dengan sempurna dan tidak mampu memberikan respons verbal dengan baik. Nilai GCS adalah 6-5.
- Semi-koma atau koma ringan, merupakan kondisi penurunan kesadaran di mana pasien tidak dapat memberikan renspons pada rangsangan verbal dan bahkan tidak dapat dibangunkan sama sekali. Tetapi jika diperiksa melalui mata maka masih akan terlihat refleks kornea dan pulpil yang baik. Pada kondisi ini respons terhadap rangsangan nyeri tidak cukup terlihat atau hanya sedikit. Nilai GCS untuk semi-koma adalah 4.
- Koma, merupakan kondisi penurunan tingkat kesadaran yang sangat dalam. Dalam kondisi ini tidak ditemukan adanya gerakan spondan dan tidak muncul juga respons terhadap rangsangan nyeri. Nilai GCS untuk koma adalah 3.
Setelah mengetahui berbagai tingkatan kesadaran, selanjutnya Anda akan mengetahui bagaimana cara mengukur tingkat kesadaran dengan menggunakan nilai GCS.
Cara Mengukur Nilai GCS
Metode GCS adalah metode untuk menilai tingkat kesadaran yang sudah ada sejak tahun 1974. Metode ini diperkenalkan oleh Graham Teasdale dan Bryan Jennett. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa cara mengukut tingkat kesadaran adalah dengan cara memeriksa tiga aspek yaitu mata, respons verbal, dan gerakan tubuh. Cara mengukur nilai GCS pada orang dewasa tentunya berbeda dengan cara mengukur nilai GCS pada bayi.
Berikut adalah nilai GCS yang dinilai berdasarkan respons yang diberikan pasien dewasa maupun bayi atau anak-anak!
Mengukur tingkat kesadaran orang dewasa
1. Mata
- Nilai (4) untuk mata terbuka dengan spontan.
- Nilai (3) untuk mata terbuka ketika diberikan respons suara atau diperintahkan membuka mata.
- Nilai (2) untuk mata terbuka ketika diberikan rangsangan nyeri.
- Nilai (1) untuk mata tidak terbuka meskipun diberikan rangsangan.
2. Respons verbal
- Nilai (5) untuk mampu berbicara normal dan sadar terhadap lingkungan sekitarnya.
- Nilai (4) untuk cara bicara yang tidak jelas atau diulang-ulang, serta mengalami disorientasi atau tidak mengenali lingkungannya.
- Nilai (3) untuk mampu berbicara tapi tidak dapat berkomunikasi
- Nilai (2) untuk bersuara namun tidak berkata-kata atau hanya mengerang saja.
- Nilai (1) untuk tidak bersuara sama sekali
3. Gerakan tubuh
- Nilai (6) untuk dapat mengikuti semua perintah yang diinstruksikan.
- Nilai (5) untuk dapat menjangkau atau menjauhkan stimulus ketika diberikan rangsangan nyeri.
- Nilai (4) untuk dapat menghindari atau menarik tubuh menjauhi stimulus ketika diberi rangsangan nyeri.
- Nilai (3) untuk satu atau kedua tangan menekuk (abnormal flexion) ketika diberikan rangsangan nyeri.
- Nilai (2) untuk satu atau kedua tangan melurus (abnormal extension) ketika diberikan rasa nyeri.
- Nilai (1) untuk tidak ada respons sama sekali.
Mengukur tingkat kesadaran bayi atau anak
1. Mata
- Nilai (4) untuk mata terbuka dengan spontan.
- Nilai (3) untuk mata terbuka ketika diberikan respons suara atau diperintahkan membuka mata.
- Nilai (2) untuk mata terbuka ketika diberikan rangsangan nyeri.
- Nilai (1) untuk mata tidak terbuka meskipun diberikan rangsangan.
2. Respons verbal
- Nilai (5) untuk mampu berbicara atau mengoceh dengan normal.
- Nilai (4) untuk menangis lemah.
- Nilai (3) untuk mengangis ketika diberikan rangsangan nyeri
- Nilai (2) untuk menangis sangat lemah atau merintih ketika diberikan rangsangan nyeri.
- Nilai (1) untuk tidak bersuara sama sekali.
3. Gerakan tubuh
- Nilai (6) untuk dapat mengikuti semua perintah yang diinstruksikan atau dapat bergerak spontan.
- Nilai (5) untuk dapat menjangkau atau menjauhkan stimulus ketika diberikan rangsangan sentuh.
- Nilai (4) untuk dapat menghindari atau menarik tubuh menjauhi stimulus ketika diberi rangsangan nyeri.
- Nilai (3) untuk satu atau kedua tangan menekuk (abnormal flexion) ketika diberikan rangsangan nyeri.
- Nilai (2) untuk satu atau kedua tangan melurus (abnormal extension) ketika diberikan rasa nyeri.
- Nilai (1) untuk tidak ada respons sama sekali.
Nilai dari ketiga aspek pemeriksaan di atas kemudian digabungkan untuk mendapatkan nilai GCS. Contohnya jika pada pemeriksaan mata pasien mendapatkan nilai 4, pemeriksaan respons verbal mendapatkan nilai 5, dan pemeriksaan gerak tubuh mendapatkan nilai 6, maka totalnya adalah 15, yang artinya pasien berada dalam kondisi kompos mentis atau tingkat kesadaran tertinggi.
Sedangkan jika pada pemeriksaan mata pasien mendapat nilai 1, pada pemeriksaan respons verbal mendapatkan nilai 1, dan pada pemeriksaan gerak tubuh mendapat nilai 1, maka totalnya adalah tiga. Nilai GCS mewakili kondisi tingkat kesadaran terendah yang artinya pasien sedang mengalami koma.
Hal yang Mempengaruhi Tingkat Kesadaran
Apa saja yang sebenernya menurunkan tingkat kesadaran seseorang? Tingkat kesadaran berkaitan erat dengan otak yang merupakan pusat dari kesadaran. Tingkat kesadaran dapat menurun maupun mengalami kenaikan. Kenaikan tingkat kesadaran bisa disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman tertentu yang dapat meningkatkan tingkat kesadaran Anda, contohnya seperti konsumsi minuman berkafein.
Menurunnya tingkat kesadaran seseorang juga bisa dipengaruhi beberapa sebab, salah satunya adalah akibat penggunaan obat tertentu atau konsumsi alkohol. Obat yang memberikan efek kantuk berarti menyebabkan penurunan tingkat kesadaran Anda.
Kondisi lain yang mungkin menyebabkan penurunan tingat kesadaran adalah berbagai kondisi seperti cedera kepala berat, demensia, shock, stroke, gangguan berat seperti gangguan ginjal, hati, maupun jantung, atau kondisi lainnya yang berkaitan dengan sel-sel pada otak.
Mengukur tingkat kesadaran seseorang sangatlah penting dalam pemeriksaan medis. Tujuannya adalah untuk mengetahui tindakan apa yang seharusnya diterapkan pada pasien.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.