DPP PAPERA dan APPSI Jawa Barat keliling daerah di Jabar kunjungi Pasar Rakyat
SUARA PAREPARE - Dalam rangkaian kunjungan ke beberapa pasar di 5 daerah Kabupaten Kota di Jawa Barat, DPP dan DPW APPSI Jabar banyak menemukan dinamika dan masukan dari para pedagang di setiap pasar.
Rata rata sebagaimana pasar rakyat lainnya, secara umum kondisi pasar sangat memprihatinkan, mulai dari sisi nilai trasaksi yang rendah.
Hingga kondisi infrastruktur yang tidak memadai dan layak, becek, bau, bocor.
Kondisi pasar yang sedemikian memperihatinkan bisa dipahami karena disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor pengelolaan yang tidak profesional dan umur konstruksi yang telah lebih dari 25 tahun.
Prefesionalitas merupakan akar persoalan dasar pada umumnya. Lantaran ketidakprofesional itu merembet pada kondisi pasar cepat rusak.
Baca Juga: Don Muzakir Minta Pengurus PAPERA Rapatkan Barisan Menangkan Prabowo di Majalengka
Contohnya, rata rata pasar tidak mempunyai SOP dan tidak ada anggara tentang pemeliharaan infrastruktur pasar secara baik.
Misal atap pasar bocor, lantai terkelupas, dan drainase pasar macet dibiarkan terus terjadi yang berakibat lantai becek mempercepat kerusakan lingkungan pasar.
Pengelolaan yang abai terhadap prinsip prinsip dasar maintenance yang baik sudah pasti akan memperpendek umur infrastruktur pasar yang baru direvitalisasi sekalipun.
Berbeda dengan kondisi pasar yang telah dikunjungi pada umumnya, pasar Manis di Kabupaten Ciamis memperlihatkan anomali dengan pasar-pasar yang ada di daerah lainnya.
Keadaan kios atau lapak pedagang di dalam pasar terlihat tertata cukup rapih, lantai kering, dan sampah terkelola dengan baik.
Kondisi pasar demikian, kuncinya ternyata ada sebuah kesadaran bersama dari lengelola dan pedagang yang disiplin mematuhi aturan tentang pentingnya sebuah pemeliharaan.
Menurut Koko, yang kebetulan sebagai Pengurus APPSI Kab Ciamis menjelaskan, bahwa untuk memperbaiki kerusakan kerusakan kecil itu dilakukan secara swadaya melalui iuran para pedagang.
Sementara kalau ada kerusakan besar itu menjadi tanggung jawab pemda melalui dinas terkait.
Kebersihan bukan saja dapat dilihat di zona sayuran, tapi juga dapat di nikmati di zona ikan basah. Di depan lapak ikan lantai cukup bersih.
Karena setiap pagi dan selesai berdagang lantai selalu dibersihkan secara rutin.
Sehingga pada zona ikan basah tidak tercium bau tak sedap sebagaimana biasa ditemukan di zona basah pasar lainnya
Sebuah hal yang wajar kalau kemudian Pemerintah memberikan ganjaran yang setimpal dengan memberikan penghargaan Kalpataru selama 10 tahun berturut turut.
Semoga virus kesadaran pengelola dan pedagang yang telah diperlihatkan di Pasar Manis Ciamis akan menebarkan harmonisasi rasa manis bagi pasar pasar lainnya ke seluruh peloksok Tanah Air.
Nandang Sudrajat
Ketua DPW APPSI Jabar