Listrik untuk Rakyat, Petani di Barru Bisa Hemat Operasional Hingga 55 Persen Berkat Layanan PLN


SUARAPAREPARE.COM,
BARRU - Program Electrifying Agriculture (EA) yang digagas PT PLN (Persero) terus menunjukkan dampak positif bagi dunia pertanian di Indonesia. Di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pemanfaatan listrik PLN terbukti mampu menekan biaya operasional hingga 55 persen sekaligus meningkatkan produktivitas petani.


Sebelumnya, petani setempat hanya mengandalkan tadah hujan atau menggunakan mesin diesel dengan biaya bahan bakar yang tinggi. Kini, berkat listrik PLN, proses pengairan sawah lebih efisien, murah, dan berkelanjutan.


Ketua Kelompok Tani Makkawarue, Andi Tenri Dolo, mengungkapkan manfaat yang dirasakan sejak beralih ke listrik PLN. Ia menggunakan daya 3.500 Volt Ampere (VA) melalui Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk menggerakkan pompa air sawah.


“Alhamdulillah, dengan listrik PLN biaya operasional jauh lebih hemat. Kalau dulu saya habiskan 196 liter BBM senilai Rp1,9 juta per panen, sekarang cukup Rp840 ribu untuk beli token listrik. Artinya bisa menghemat sampai 55 persen,” jelas Andi Tenri, Senin (30/6).



Sinergi PLN, Pemkab Barru, dan Polres Barru



Peresmian penyalaan listrik pompanisasi sawah bertajuk Bersatu Menyalakan Harapan untuk Pertanian Sejahtera digelar di Dusun Lapinceng, Barru. Acara ini merupakan wujud sinergi antara PLN, Polres Barru, dan Pemerintah Kabupaten Barru.


Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, menyampaikan apresiasinya.

“Program ini adalah contoh kolaborasi yang baik. Kami berharap listrik pompanisasi bisa diperluas ke 14 titik lain di Barru. Program ini tidak hanya membantu petani, tetapi juga mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan,” ujar Andi Ina.


Ia menambahkan, PLN juga memberikan sambungan baru listrik gratis kepada lima warga di Barru sebagai bentuk kepedulian sosial.



PLN: Dorong Modernisasi Pertanian



General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, menegaskan komitmen PLN untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui program Electrifying Agriculture.


“Ini bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. PLN hadir bukan hanya untuk menerangi, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Dengan listrik, pertanian, perkebunan, dan perikanan bisa lebih modern dan produktif,” terang Edyansyah.


Ia menjelaskan, program EA dirancang untuk mendorong penggunaan teknologi pertanian berbasis listrik sehingga tercipta ekosistem pertanian yang berkelanjutan. “Kami ingin menciptakan Creating Shared Value (CSV), memberi manfaat bagi masyarakat sekaligus lingkungan,” tambahnya.


Hingga Mei 2025, total pelanggan program EA di wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar telah mencapai 3.911 pelanggan, dengan total daya terpasang sebesar 194.949 kiloVolt Ampere (kVA).


Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi suaraparepare.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuaraparepare@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027