Pertemuan Ketua Wantimpres Wiranto dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang (1/5/2023)
SUARA PAREPARE - Ketua Wantimpres Wiranto memberi sinyal mendukung pencalonan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Hal tersebut, direspon baik oleh Prabowo yang juga merupakan junior Wiranto saat dinas militer.
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto untuk berjuang bersama di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Keduanya tampak melakukan pertemuan dalam rangka silaturahmi Idulfitri 1444 H, di Hambalang, Senin (1/5/2023).
Baca Juga: Didukung Wiranto: Pengamat: Prabowo Rangkul Semua Pihak dan Sebagai Jalan Tengah di Pilpres 2024
“Karena itu lah Pak, Bapak sudah mendampingi 5 Presiden, Bapak harus dampingi 6 Presiden. Kita daulat Pak, Bapak kita daulat, bukan diminta, Bapak didaulat. Jadi sulit Pak buat nolak,” ucap Prabowo yang disambut tawa oleh semua orang yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga turut mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Wiranto untuknya.
Ia menyebut, dukungan tersebut begitu bermakna lantaran dapat menjadi pendorong perjuangannya untuk bangsa dan negara.
“Terima kasih dorongan bapak, moril, ini kayak booster energi bagi kami. Saya butuh dukungan bapak, dukungan senior-senior. Karena sumpah kita waktu itu kan jiwa raga kita untuk bangsa dan negara,” tegas Prabowo.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh gelak tawa tersebut, Prabowo juga mengingatkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara para pemimpin bangsa ini.
“Saya kira bangsa dan negara harus liat, pemimpin-pemimpinnya itu kompak bersatu. Kita sudah cukup Pak, pengalaman, selalu diadu-adu dan sebagainya,” ungkapnya.
“Pokoknya kita harus bersatu Pak,” tambah Prabowo.
Merespons hal tersebut, Wiranto lantas mengingatkan jika perjuangan untuk bangsa dan negara ini tidak semata dalam konteks melawan musuh, namun lebih dari itu, berjuang untuk melawan kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan.
“Ada satu lagi, biar badan hancur lebur siap bertempur, arti sebenarnya the soldier never die. Bertempur itu sekarang bukan bertempur melawan musuh, bertempur melawan kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan,” ujar Wiranto.
(***)